Gelombang otak
Untuk mengakses pikiran bawah sadar dan mengukur keaktifan otak kita dapat menggunakan alat yang bernama EEG (Electroenchephalography). Hasil pengukuran tersebut dapat diketahui tingkat kesadaran otak dengan melihat gelombang otak yang tampil dimonitor. Berikut jenis – jenis gelombang otak:
- Pertama, Beta (12 – 25 cps) cps = cycles per secon. Pada kondisi beta seseorang berada dalam kesadaran penuh dengan pikiran sadar yang sangat dominan sehingga dia mampu mengerjakan beberapa kegiatan dalam waktu yang bersamaan seperti mengendarai mobil sampil bernyanyi dan mendengarkan musik.
- Kedua, Alpha (7 – 12 cps) Pada kondisi alpha sesorang mulai berkurang rasa kritis, analitis dan waspada, mulai terbuka terhadap masukan. Biasanya terjadi jika pada kondisi senang, santai, berimajinasi, menjelang tidur.
- Ketiga, Theta (4 - 7 cps) Pada kondisi theta seseorang dalam kondisi sangat relaks antara sadar dan tidur lelap. Pikiran bawah sadar tetap aktif dan panca indera masih menerima stimulus dari luar. Artinya pada kondisi ini masih dapat menerima masukan dari luar.
- Keempat, Delta (0,5 - 4 cps). Pada kondisi delta seseorang berada dalam kondisi tidur yang sangat pulas tanpa mimpi. Kondisi panca indera sudah tidak aktif dan tidak dapat menerima masukan dari luar.
EEG (Electroencephalography) alat yang digunakan untuk mangakses pikiran bawah sadar
macam-macam gelombang otak hasil pengukuran dengan EEG
Sesuai dengan pengertian hypnosis di atas, pada hypnoteaching juga terdapat upaya untuk menurunkan gelombang otak dari kondisi beta ke alpha atau theta. Hal ini bertujuan agar siswa lebih mudah menerima informasi secara efektif tanpa hambatan disimpan dalam pikiran bawah sadar yang kekutannya 80% berbanding 20% dengan pikiran sadar. Informasi yang tersimpan tadi selanjutnya dapat menjadi bentuk perilaku kalau informasinya negatif perilakunya negatif demikian juga sebaliknya.
Comments :
0 komentar to “Hypnoteaching, Cara Pembelajaran dengan Menghipnotis Siswa”
Posting Komentar